Khotbah Jumat, Masjid Nabawi, 17 Rabiul Awal 1438 H
Khotib : Syekh Husen Bin Abdul Aziz Alu Syekh
Penerjemah : Usman Hatim
Khotbah Pertama
Berbagai musibah yang menimpa kaum muslimin, aneka bencana yang mengenai mereka serta bermacam-macam azab yang turun di kampung halaman mereka, hendaklah dapat mendorong mereka untuk berintrospeksi diri dan meninjau kembali tentang hubungan mereka dengan Allah –subhanahu wa ta’ala- serta sejauh mana mereka menjalankan agama ini sesuai petunjuk Nabi –shallallahu alaihi wa sallam-.
Sudah seharusnya semua itu menjadi pendorong dan motivator bagi mereka untuk merenungkan jalur yang mereka tempuh dan haluan yang mereka tuju. Sepatutnya pula mereka dapat menangkal kelengahan jiwa yang mereka rasakan, terkait dengan sikap mereka yang acuh terhadap syariat Allah dan sunnah Nabi-Nya –shallallahu alaihi wa sallam-.
Sungguh amat besar bencana sosial dan individual yang menimpa kaum muslimin, sehingga mengharuskan mereka mencari cara-cara untuk menghilangkan cobaan dan menyingkirkan penderitaan yang mereka alami.
Pada hakikatnya cara tersebut adalah dengan mewujudkan ketaatan secara totalitas dan bersungguh-sungguh kepada Allah –subhanahu wa ta’ala- dan memenuhi perintah-perintahnya serta selalu mendekatkan diri kepadaNya dalam kondisi suka dan duka, dalam keramaian dan kesendirian. Firman Allah :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا [ الطلاق / 2]
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Ia menjadikan baginya jalan keluar”. Qs At-Thalaq:2
Ibnu Abbas –radhiyallahu anhuma- mengatakan : “Maksud ayat tersebut adalah, Allah menyelamatkannya dari setiap kesulitan di dunia dan akhirat”.
Oleh karena itu, kapanpun seorang muslim dapat menerapkan ketentuan hukum Allah pada dirinya dan masyarakatnya, niscaya terbuka baginya jalan keluar dari segala sesuatu yang menghempitnya. Kapanpun pula masyarakat muslim konsisten mewujudkan ketentuan dasar ini dalam segala urusannya, pastilah menjadi baik kondisinya, nyaman hidupnya, mudah semua persoalannya dan tercapai keamanan dan rasa aman pada dirinya.
Siapapun penguasa atau pejabat yang berpegang teguh dengan ketakwaan (rasa takut kepada Allah) pastilah tercapai kejayaannya, terangkat derajatnya, tangguh kekuasaannya, langgeng kedudukannya, mujur nasibnya dan cerah masa depannya. Firman Allah :
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ [ يونس/62]
“Ingat, sesungguhnya para kekasih Allah tidak ada rasa takut bagi mereka dan merekapun tidak bersedih hati”.Qs Yunus :62
Jika prinsip dasar ini telah mantap, maka kaum muslimin yang hari ini sedang mengalami berbagai ujian yang menerpa agama, jiwa, harta, kehormatan, penghidupan dan ekonomi mereka yang tentu membuat hidup mereka tidak nyaman, pencaharian mereka terusik, usaha mereka terganggu, dan kondisi mereka tidak stabil, seharusnya mereka sadar, merenung, dan menjadikan semua petaka ini sebagai wahana untuk kembali kepada Allah.
Hendaklah mereka tahu, betapapun pedihnya penderitaan ini, tidaklah berarti apa-apa dibanding penderitaan di akhirat yang dialami orang yang berpaling dari agama Allah, mengabaikan syariatNya, melanggar larangan-laranganNya dan melakukan perbuatan maksiat di hadapanNya. Firman Allah :
وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَخْزَى وَهُمْ لا يُنْصَرُونَ [فصلت/16]
“Dan sungguh pastilah azab akhirat lebih menghinakan, sedangkan mereka tidak akan ditolong”.Qs Fushilat:16.
Firman Allah :
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الأدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الأكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ [السجدة/21]
“Dan pastilah benar-benar Kami cicipkan kepada mereka sebagian siksa yang ringan, di samping siksa yang berat agar mereka kembali (sadar)”.Qs As-Sajdah:21
Camkanlah, sesungguhnya Allah melalui kemurahan, anugerah, karunia dan kasih sayangNya hendak mengingatkan kita akan suatu fakta yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan kaum muslimin, sebagaimana firmanNya :
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأرْضِ أُمَمًا مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ [الأعراف/168]
“Kami uji mereka dengan hal-hal yang menyenangkan dan hal-hal yang tidak menyenangkan agar mereka kembali (insaf)”. Qs Al-A’raf: 168
Firman Allah pula :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ [ الروم/41]
“Telah terlihat nyata kerusakan di daratan dan lautan lantaran perbuatan tangan-tangan manusia, untuk Dia (Allah) cicipkan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke (jalan yang benar)”. Qs Ar-Rum:41
Ingatlah bahwa aneka azab dan cobaan yang menimpa kaum muslimin hanyalah dimaksudkan agar mereka kembali kepada Allah –subhanahu wa ta’ala-, mendekatkan diri kepadaNya, bertobat memohon ampunanNya dari segala dosa yang membinasakan serta mengungsi kepadaNya dengan meninggalkan segala kemaksiatan dan keburukan, serta menyatakan perang terhadap segala akses yang menuju kepada perbuatan jahat dan menghancurkan. Firman Allah :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ [الأنعام/42]
“Sungguh Kami telah mengutus kepada bangsa-bangsa sebelum kamu, lalu Kami hukum mereka dengan bencana dan penderitaan agar mereka memohon kepada Allah dengan rendah hati”.Qs Al-An’am:42
Saudara-saudara sesama muslim!
Bencana dan cobaan tersebut hanyalah Allah yang bisa mengangkat. Maka mendekatlah kepada Allah, perbaikilah kondisi kalian yang telah rusak karena maksiat itu dengan ibadah. Gantilah kehidupan kalian yang demikian gelap lantaran kemaksiatan dan perilaku yang menghancurkan itu. Gantilah dengan cahaya ketakwaan dan amal yang mendekatkan diri kepada Tuhan Pencipta bumi dan langit. Firman Allah :
“وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ” [النور/31]
“Dan bertobatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman agar kalian beruntung”.Qs An-Nur:31
Firman Allah :
” فَإِنْ يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ” [التوبة/74]
“Jika mereka bertobat, maka yang demikian itu lebih baik bagi mereka”. Firman Allah :
فَلَوْلا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ [يونس/98]
“Dan mengapakah tidak ada (penduduk)suatu negeri yang beriman lalu keimanannya bermanfaat baginya selain kaum Yunus yang begitu mereka beriman, kami angkat dari mereka siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri mereka kesenangan (sesaat) hingga waktu tertentu”.Qs Yunus:98
Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata : “Ketika kaum Yunus menyaksikan berbagai penyebab datangnya azab yang telah diperingatkan oleh Yunus –alaihissalam- spontan mereka keluar untuk berlindung kepada Allah, memohon pertolonganNya dan mendekatkan diri kepadaNya, sambil mengajak anak-anak, hewan tunggangan dan hewan ternak mereka untuk ramai-ramai memohon kepada Allah agar mengangkat azab yang menimpa mereka. Maka Allah segera mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka dan menghilangkan azab yang menimpa mereka.
Kalian pun seperti itu wahai umat pengikut pemimpin para Nabi dan sebaik-baik utusan –shallallahu alaihi wa sallam-. Kalian adalah sebaik-baik umat. Allah memuliakan kalian melalui suatu janji yang tidak akan dikhianati, dan anugerah ilahiyah yang tidak akan tertinggal selama kalian mau kembali kepada Tuhan kalian ketika jatuh (ke dalam dosa) dan bertobat kepadaNya setelah bersalah. Sebab cobaan tidak akan langgeng bersama kalian, dan azab pun tidak selamanya menimpa kalian. Firman Allah :
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ [الأنفال/33]
“Tidaklah mungkin Allah menyiksa mereka selagi mereka memohon ampunan”.Qs Al-Anfal:33
Memperhatikan sistem pendidikan kenabian, Umar –radhiyallahu anhu – berkata :
“لَسْتُمْ تُنْصَرُوْنَ بِكَثْرَةٍ وَإنَّمَا تُنْصَرُوْنَ مِنَ السَّمَاءِ”
“Kalian tidaklah mendapat kemenangan karena jumlah besar, tetapi kalian mendapat kemenangan karena bantuan dari langit”.
Hendaklah kalian konsisten menjalankan ketentuan-ketentuan Allah, pastilah akan tercapai rahmat Allah untuk kalian sehingga kehidupan kalian menjadi jaya dan penderitaan yang ada akan terangkat.Firman Allah:
” لَوْلا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ” [ النمل/46]
“Mengapakah kalian tidak memohon ampun kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat”.Qs An-Naml:46
Wahai para penguasa kaum muslimin!
Sungguh cobaan yang menimpa umat di berbagai wilayah yang tidak asing lagi, serta ketakutan dan bahaya tidak berujung yang mereka rasakan, semua itu seharusnya membuat kalian mawas diri dan menempatkan kondisi umat tersebut pada neraca syariat Allah yang selanjutnya kalian bekerja serius untuk memperbaiki keadaan dengan cara-cara yang diridhai Allah.
Umat Islam adalah amanat yang menjadi tanggung jawab kalian di hadapan Allah pada hari harta dan anak-anak tidak berguna lagi, yaitu hari ketika Allah yang Maha Perkasa bertanya :
” لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ” [غافر/16]
“Milik siapakah kerajaan hari ini ? Hanyalah milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan”.Qs Ghafir:16
Marilah kita pandu umat ini berdasarkan syariat Allah dan kita bimbing mereka sesuai sunnah Rasul-Nya –shallallahu alaihi wa sallam-.
Marilah kita terapkan hukum syariat Allah yang wajib dijalankan oleh manusia di tengah-tengah masyarakat. Marilah kita perangi segala bentuk perbuatan yang tidak Allah ridhai terkait dengan kehidupan masyarakat kita. Marilah kita menjadi insan-insan yang digambarkan oleh Allah dalam firmanNya :
“الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الأرْضِ أَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأمُورِ [الحج/41]
“Yaitu orang-orang yang jikalau Kami mantapkan kedudukan mereka di bumi, maka mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar. Dan hanya milik Allah kembali semua urusan”.Qs Alhaj:41
Khalifah Utsman Bin Affan –radhiyallahu anhu- berkata :
” إنَّ اللهَ يَزَعُ بِالسُّلْطَانِ مَا لَا يَزَعُ بِالْقُرْآنِ “
“Sesungguhnya Allah mencegah melalui kekuatan penguasa, hal-hal yang tidak dapat dicegah melalui Al-Quran”.
Melalui tangan kalian-lah Allah memperbaiki kondisi umat Islam jika memang kalian tegakkan ketentuan-ketentuan Allah tersebut sesuai yang Ia kehendaki. Oleh karena itu, perbaikilah segala urusan di negeri kalian melalui ajaran Islam. Dengan Islam umat ini aman dari kejahatan, terselamatkan dari segala rasa takut dan bahaya, terangkat dari kehinaan, kenistaan dan keaiban.
Hendaklah semua hukum perundang-undangan umat ini cerminan dari prinsip kenabian yang telah digariskan oleh Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- dalam sabdanya :
” احْفِظِ الله يَحْفَظْكَ ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ “
“Jagalah Allah, niscaya Ia menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu dapatiNya di depanmu”.
Bertakwalah kepada Allah, wahai para penguasa kaum muslimin di tengah-tengah komunitas mereka. Ketahuilah bahwa kalian memikul tanggung jawab besar untuk melindungi kemaslahatan mereka terkait dengan urusan agama dan dunia mereka, selain tugas beramar makruf dan nahi mungkar serta menahan tangan orang-orang yang hendak melakukan pelanggaran secara terang-terangan dan para pelaku kejahatan secara terbuka.
Seperti itulah seharusnya tugas setiap pejabat dalam masyarakat Islam. Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda :
“مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللهُ رَعِيَّةً، يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ” متفق عليه
“Tiada seorang hamba yang Allah beri amanat memimpin rakyat, namun saat meninggal ia lalu meninggal dalam keadaan menipu rakyatnya melainkan Allah mengharamkan baginya surga”. Muttafaq alaihi.
===== 00 =====
Khotbah Kedua
Wahi umat Islam !
Sekiranya cobaan itu berlangsung lama, maka hendaklah kalian tetap mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Pemberi. Berdoalah kepadaNya dengan penuh rasa cemas dan berharap. Murnikanlah niat kalian dalam beramal hanya karena Allah.
Sebagian ulama salaf berkata : “Aku merasa heran terhadap empat golongan manusia karena lengah terhadap empat hal;
(1) Aku heran terhadap orang yang tertimpa penderitaan, namun mengapakah ia lupa akan firman Allah :
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ” [ الأنبياء/83-84]
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika berseru kepada Tuhannya, sungguh aku tertimpa penderitaan (penyakit), sedangkan Engkau adalah sebaik-baik Pemurah. Maka Kami kabulkan doa untuknya lalu Kami hilangkan penderitaan yang menimpanya”.Qs Al-Anbiya: 83-84
(2) Aku heran terhadap orang yang sedang bersedih dan nestapa, bagaimana dia lupa akan firman Allah :
“أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ [الأنبياء/87-88]
“Bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami perkenankan doa baginya dan Kami selamatkannya dari kesedihan. Dan seperti itulah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin”.Qs Al-Anbiya :87-88
(3) Aku heran terhadap orang yang dijadikan sasaran makar oleh orang lain, bagaimana ia lupa akan firman Allah :
“وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ، فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا”[غافر/44-45]
“Aku pasrahkan urusanku ini kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat para hamba (Nya). Maka Allah melindunginya dari keburukan makar yang mereka lakukan”.
(4) Aku heran terhadap orang yang sedang ketakutan, bagaimana ia lupa akan firman Allah :
“الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ “[آل عمران/173-174] “Yaitu mereka yang ketika orang-orang berkata kepada mereka : “sesungguhnya (sekelompok) manusia telah berkumpul untuk (menyerang) kalian, maka takutlah kalian, maka hal itu justru menambah keimanan mereka, dan mereka berkata, ‘Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia sebaik-baik pelindung. Maka mereka pun kembali dengan membawa nikmat dan anugerah dari Allah, tanpa tertimpa bahaya”.
Hendaklah pesan agung Allah itu selalu kalian jadikan pengingat dalam kehidupan kalian. Firman Allah :
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ [النحل/128]
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang selalu berbuat baik”.Qs An-Nahl :128
Diantara tolak bala dan penangkal bahaya ialah beramal kebajikan dengan segala bentuknya, antara lain bersedekah, mengulurkan bantuan kepada orang yang membutuhkan, terutama kepada orang-orang yang tertindas di berbagai wilayah konflik yang menimpa negeri kaum muslimin.
Wahai para pengusaha muslim! Berbuatlah baik untuk diri kalian. Bantulah saudara-saudara kalian. Ulurkanlah tangan kalian untuk membantu fakir miskin, agar harta benda kalian terjaga, bisnis kalian berkah dan diri kalian serta negeri kalian aman dari segala gangguan dan keburukan. Firman Allah :
” إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ ” [ الأعراف/56 ]
“Sesungguhnya rahmat Allah dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.Qs Al-A’raf: 56
Selanjutnya, ketahuilah bahwa sebaik-baik amal yang mengharumkan kehidupan kita adalah memperbanyak doa shalawat dan salam kepada Nabi yang mulia.
Ya Allah, curahkanlah shalawat, salam dan keberkahan kepada hambaMu dan rasulMu Nabi Muhammad –shallallahu alaihi wa sallam-.
Ya Allah, ridhailah para Khulafaurrasyidin dan para Imam yang telah menadapat petunjuk; Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.
Ya Allah, Perbaikilah kondisi kami dan kondisi kaum muslimin.
Ya Allah, hilangkanlah kesedihan dan angkatlah keprihatinan mereka.
Ya Allah, selamatkanlah hamba-hambaMu kaum muslimin dari segenap bencana dan musibah.
Ya Allah, Tahanlah keganasan musuh-musuh kaum muslimin. Sungguh mereka tidak berdaya di hadapanMu Ya Allah yang Maha Agung.
Ya Allah, Lindunginlah saudara-saudara kami kaum muslimin di manapun mereka berada.
Ya Allah,Jadilah Engkau Penolong dan Pendukung mereka Wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Kuat dan Maha Kokoh.
Ya Allah, Bimbinglah Pelayan dua kota suci dalam melakukan apapun yang Engau cintai dan Engkau ridhai.
Ya Allah, menangkanlah agama ini dengannya. Tinggikanlah pula kalimat kaum muslimin karenanya.
Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang telah wafat.
Ya Allah, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari azab neraka”.
=== Selesai ===